RAPAT EVALUASI INTERVENSI PENCEGAHAN STUNTING DI KABUPATEN PASER

RAPAT EVALUASI INTERVENSI PENCEGAHAN STUNTING DI KABUPATEN PASER

Pada hari Rabu, 10 Juli 2024 Pimpinan Puskesmas Senaken beserta PJ UKM menghadiri undangan rapat evaluasi intervensi pencegahan stunting di Kabupaten Paser bertempat di ruang Rapat Sadurengas kantor Bupati Paser. Rapat ini diikuti seluruh instansi terkait secara offline maupun online berjenjang hingga tingkat desa yang terhubung melalui zoom meeting dan dipimpin langsung oleh Sekda Paser dan Asisten Pemerintahan Kesejahteraan Kabupaten Paser yang membahas mengenai hasil, hambatan dan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan untuk mempertahankan dan memperkuat koordinasi lintas sektor dalam kegiatan Cegah Stunting.

Kegiatan rapat diawali dengan sambutan-sambutan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan hasil intervensi pencegahan stunting di Kabupaten Paser bulan Juni 2024 yang disampaikan langsung oleh Kepala Dinas PPKBPPPA dan Kabid Yankes Dinkes Paser. Pada paparan ditampilkan capaian penimbangan D/S per Kabupaten per wilayah kecamatan, per Puskesmas dan per Desa beserta status gizi balita yang meliputi data jumlah gangguan gizi dan data stunting. Untuk data tingkat Kabupaten, Paser menduduki peringkat kedua dengan capaian D/S 98,30 % setelah Kab.Kukar yang menduduki peringkat pertama tertinggi capaian penimbangan se-Kaltim. Untuk data balita bermasalah gizi 44,09 %, balita diintervensi 18,95 % dan balita stunting 13,29 %.

Untuk Puskesmas Senaken sendiri capaian penimbangan D/S pada bulan Juni 100 %, yang merupakan sebuah pencapaian luar biasa dengan dukungan penuh dari pimpinan Puskesmas, kerjasama lintas sektor dan berkat kerja keras para Kader Posyandu, para pemegang program UKM esensial, Gizi, Promkes dan seluruh petugas Pusban yang ada di wilayah kerja Puskesmas Senaken. Diharapkan pada bulan-bulan selanjutnya capaian penimbangan dapat tetap tercapai sesuai target minimal 80 % setiap bulannya dan intervensi serta rujukan yang tepat pada Balita dengan masalah gizi dapat dilakukan dengan segera di bulan Juli ini.

Terdapat beberapa rencana tindak lanjut yang disampaikan antara lain : Tetap mempertahankan dan memperkuat koordinasi lintas sektor, meningkatkan edukasi kepada orangtua, memprioritaskan program pemberian PMT lokal, monitoring dan evaluasi setiap bulan, melakukan intervensi dan rujukan secara tepat ketika menemukan masalah gizi pada balita, adanya edukasi dan pelatihan pola asuh, pola makan, pelatihan kader dan penyuluhan PMT lokal.

Related Posts

Leave a Comment